0

Penjara Rahasia CIA di Polandia

Kamis, 05 Juni 2014
Share this Article on :

Sejarah Penjara Rahasia CIA di Polandia

   
Sejarah Penjara Rahasia CIA di Polandia


TEMPO.CO , Washington: Keberadaan penjara rahasia badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), di Polandia tak hanya menjadi obyek penyelidikan di negara yang dipimpin Presiden Bronislaw Komorowski itu. Pengadilan HAM Uni Eropa juga memberi perhatian besar soal ini sehingga pernah mengundang pejabat Polandia untuk didengar keterangannya Desember lalu. Washington Post edisi 23 Januari 2014 menulis panjang soal penjara rahasia yang juga kerap disebut 'black site' CIA itu.

Pada hari yang dingin di awal tahun 2003, dua perwira senior CIA tiba di Kedutaan Besar AS di Warsawa untuk mengambil sepasang kardus besar. Di dalamnya ada bundel uang tunai sebesar $ 15.000.000 yang telah diterbangkan dari Jerman melalui kantong diplomatik.

Orang-orang itu menempatkan kotak itu di sebuah van, lalu mereka berkelok-kelok melalui ibukota Polandia dan akhirnya sampai di markas intelijen Polandia. Mereka bertemu dengan Kolonel Andrzej Derlatka, wakil kepala dinas intelijen Polandia, dan dua rekannya.

Amerika Serikat dan Polandia kemudian mengunci kesepakatan yang mengizinkan CIA menggunakan penjara rahasia -sebuah villa terpencil di distrik Polandia- untuk menginterogasi tersangka Al Qaeda. Dinas intelijen Polandia itu menerima uang tersebut, dan CIA memiliki lokasi untuk operasi rahasia terbarunya, kata pejabat CIA yang berbicara secara anonim untuk membahas program interogasi, termasuk rincian yang sebelumnya tidak dilaporkan tentang dibangunnya penjara rahasia itu.

Menurut Washington Post, penjara CIA di Polandia bisa dibilang merupakan yang paling penting dari yang dibuat CIA setelah serangan 11 September 2001. Ini adalah yang pertama dari trio penjara rahasia di Eropa yang menampung gelombang awal para konspirator serangan 11 September. Khalid Sheik Mohammed, yang dianggap sebagai otak 9/11 --sebutan untuk serangan 11 September-- ditahan di sini, dan mengalami penyiksaan dengan metode waterboarding 183 kali setelah ditangkap.


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar