Mobil Termahal Ke 1

Bugatti Veyron

Mobil Termahal Ke 2

Koenigsegg Agera

Mobil Termahal Ke 3

Aston Martin One-77

Mobil Termahal Ke 4

Pagani Huayra

Mobil Termahal Ke 5

Ferrari Enzo

0

Korespondesi

Minggu, 25 Januari 2015

PENGERTIAN KORESPONDENSI



KORESPONDENSI
1)      Pengertian dan Fungsi Surat
Surat adalah suatusarana untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak lain. Informasi dalam surat dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan dan sebagainya.
      Agar komunikasi melalui surat dinilai efektif, maka isi atau maksud surat harus terang dan jelas, serta tidak menimbulkan salh arti pada pihak penerima.
2)      Tujuan Menulis Surat
      Tujuan menulis surat secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
a.    Menyampaikan informasi kepada pembaca surat
b.    Mendapatkan tanggapan dari pembaca surat tentang isi surat
c.     Ingin mendapatkan tanggapan dan menyampaikan informasi kepada pembaca surat
3)      Korespondensi
Korespondensi searti dengan surat menyurat. Korespondensi adalah suatu kegiatan atau hubungan   yang dilakukan secara terus-menerus antara dua pihak yang dilakukan dengan saling berkiriman surat.
Korespondensi dalam suatu kantor, organisasi atau instansi dibagi menjadi dua, yaitu:
a.    Korespondensi Eksteren
            Hubungan surat menyurat yang dilakukan oleh kantor atau bagian-bagiannya dengan pihak luar
b.    Korespondensi Intern
Hubungan surat menyurat yang dlakukan oleh orang-orang dalam suatu kantor, termasuk hubungan antara kantor pusat dengan kantor cabang.
4)      Koresponden
Koresponden adalah orang yang berhak atau mempunyai wewenang menandatangani surat, baik atas nama perorangan maupun kantor atau organisasi.
5)      Fungsi Surat
Fungsi Surat dalam suatu organisasi antara lain:
a.    Surat sebagai media komunikasi
b.    Surat sebagai barometer
c.    Surat sebagai bukti tertulis
d.    Surat sebagai salah satu otak kegiatan kantor.
0

Daftar Pusaka

Penulisan Daftar Pustaka yang Benar

Seberapa sering anda membaca buku? Apakah anda pernah memperhatikan daftar pustaka yang biasanya ditulis diakhir halaman sebuah buku. Kalau anda seorang yang hobby membaca, menulis, atau meneliti pastilah anda ingin mengetahui daftar pustaka suatu buku atau karangan ilmiah sebagai referensi dari sebuah tulisan yang wajib dicantumkan untuk pengakuan hak kekayaan intelektual orang lain. Dengan adanya daftar pustaka kita bisa meninjau dan menelusuri lebih lanjut mengenai penelitian atau tulisan seseorang untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Panduan Menulis Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Kalau anda sedang menjalani Tugas akhir suatu sekolah, baik itu Sekolah menegah ataupun di perguruan tinggi pasti anda kan bergelut dengan buku sebagai referensi anda untuk menulis karangan ilmiah, skripsi ataupun tesis. Dan daftar pustaka wajib anda tulis sebagai bahan pustaka. Bahan pustaka tersebut dapat berupa buku cetak, karangan atau tulisan ilmiah milik orang lain, materi seminar atau workshop, artikel-artikel dari internet dan lain sebagainya.
Namun bagaimana penulisan daftar pustaka yang benar?
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam penulisan daftar pustaka yaitu Anda harus memiliki data dari buku yang anda gunakan sebagai referensi meliputi nama pengarang, tahun buku itu dikarang, judul karangan, kota terbit dan penerbit karangan tersebut.

Berikut ini beberapa panduan untuk menulis daftar pustaka yang baik:
1. Nama penulis diurutkan sesuai alfabetis dari A-Z, nama pengarang yang ditulis lebih dahulu adalah nama belakang, jika ada nama atau buku asing maka sebaiknya didahulukan dulu untuk ditulis.
2. Beri Tanda titik sebagai jeda kemudian tulis tahun buku diterbitkan
3. Selanjutnya beri tanda titik lagi dan tulis judul buku yang dicetak miring atau ditulis tebal dan diberi garis bawah.
4. Beri tanda titik lagi kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
5. Yang terakhir setelah kota beri titik dua dan tulis penerbit buku tersebut
6. Jika yang dipakai referensi pengarangnya sama tapi bukunya berbeda, anda dapat menuliskannya tepat dibawah nama penulis dan memberi garis panjang.
7. Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet atau media cetak.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka

1. Penulisan daftar pustaka yang pengambilan datanya dari internet

Pertama; tulis nama, 
Kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), 
Ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, 
Keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma,
Kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok.
Seperti contoh dibawah ini:
· Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008

2. Penulisan daftar pustaka yang pengambilan datanya dari buku

Pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, 
Kedua; Tahun pembuatan atau penerbitan buku, 
Ketiga; Judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), 
Keempat; Tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), 
Kelima; Penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).Seperti contoh dibawah ini:

· Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. · Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.

3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama

Pertama  tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, 
Kedua; Tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ (  )] setelah itu beri (tanda titik). 
Ketiga; Judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. 
Keempat; Yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir 
Kelima; Nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok.  Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
· Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
· Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.

4. Penulisan daftar pustaka Dengan Banyak Pengarang/Penulis

Jika dalam penulisan daftar pustaka memiliki banyak nama pengarang
Pertama;  Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik
Kedua; Untuk mengganti nama-nama pengarang lainnya gunakan singkatan et al yang artinya dan lain-lain
contoh penulisan banyak pengarang;
Morris, Alton C., et al. College English, the Firts Year. New York: Harcourt, Brace&World.Inc., 1964.

5. Penulisan daftar pustaka Untuk Buku hasil terjemahan

Untuk penulisan daftar pustaka dari buku-buku terjemahan cara penulisannya
Pertama; Nama pengarang asli yang diurutkan dalam urutan alfabetis
Kedua; Keterangan tentang penerjemah ditempatkan sesudah judul buku, dipisah dengan tanda koma, 
Contoh Penulisannya;
Multatuli. Max Havelaar, atau lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, Terj. H.B Jasin, Jakarta: Djambatan, 1972

6. Penulisan Daftar Pustaka dari majalah, Jurnal

Sumber : http://www.mp13.net/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-yang-benar.html

0

Kutipan

Pengertian, Fungsi dan Jenis Kutipan



Pengertian:
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Tujuan:
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.
Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
d. Kutipan pada catatan kaki
e. Kutipan atas ucapan lisan
f. Kutipan dalam kutipan
g. Kutipan langsung pada materi

Sumber : https://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/
0

Penjelasan Paragraf

Pengertian paragraf

Paragraf adalah rangkaian atau seperangkat kalimat yang saling berhubungan atau teralin secara utuh dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan atau membahas satu topik pembahasan atau satu permasalahan pokok. Paragraf hanya mengandung satu gagasan utama atau satu pokok pikiran yang merupakan satuan bahasa yang lebi besar daripada kalimat.

Gagasan utama dapat tersurat dalam sebuah kalimat atau tersirat pada keseluruhan paragraf. Kalimat yang memuat gagasan utama disebut kaimat utama yang dapat terletak di awal, akhir, atau awal dan akhir paragraf. Selain itu, paragraf merupakan bagian dari satuan bahasa lebih besar yang disebut wacana. Suatu wacana umumnya dibentuk lebih dari satu paragraf.

Syarat paragraf yang baik

Agar suatu paragraf dapat dikategorikan paragraf yang baik, diperlukan beberapa persyaratannya, antara lain :

  1. Mengandung satu pikiran utama atau topik.
  2. Pikiran utama didukung oleh pikiran penjelasan, baik dengan penjelasan, uraian, maupun contoh-contoh.
  3. Koherensi antar kalimat dalam satu paragraf dan antar paragraf dalam satu karangan yang lebih dari satu paragraf. Antar kalimat dan antar paragraf terjalin hubungan saling mendukung.
  4. Unity: karangan merupakan satu kesatuan yang padu.
  5. Harmonis semantis, gramatis, dan normatif.

Jenis paragraf atau alinea :

A. Berdasarkan letak pikiran utama

  1. Paragraf deduktif
  2. Paragraf induktif
  3. Paragraf campuran atau deduktif-induktif
  4. Paragraf deskriptif-naratif atau narasi-deskripsi

B. Berdasarkan tujuannya

  1. Paragraf Eksposisi
  2. Paragraf Narasi
  3. Paragraf Argumentasi
  4. Paragraf Deskriptif
  5. Paragraf Persuasif