Mobil Termahal Ke 1

Bugatti Veyron

Mobil Termahal Ke 2

Koenigsegg Agera

Mobil Termahal Ke 3

Aston Martin One-77

Mobil Termahal Ke 4

Pagani Huayra

Mobil Termahal Ke 5

Ferrari Enzo

0

Ciri Ciri Unsur dan Teori Organisasi

Selasa, 26 November 2013

CIRI-CIRI, UNSUR, DAN TEORI ORGANISASI


Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.     Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.

2.     Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.

3.     Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.

4.     Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1.     Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.

2.     Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.

3.     Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

ALASAN BERORGANISASI


Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi: a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi. b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu:

1. Dapat memperbesar kemampuannya
 2. Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi.
 3. Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.


TIPE-TIPE ORGANISASI

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.


ORGANISASI FORMAL RESMI


Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).


ORGANISASI INFORMAL


Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.


Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya. 


UNSUR-UNSUR ORGANISASI


1. Manusia (Man).

2. Kerjasama.

3. Tujuan Bersama.

4. Peralatan (Equipment).

5. Lingkungan.

6. Kekayaan alam.

7. Kerangka/Konstruksi mental

Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :

1. Manusia.

2. Kerjasama.

3. Tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
2. Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
3. Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
4. Ada tujuan tertentu
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah 
1. Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
2. Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
3. Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
4. Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
Anggota organisasi

Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl :

1. Isi
2. Keperluan
3. Konteks
Praktik-praktik pengelolaan

Tujuan primer pegawai manejerial adalah menyelesaikan pekerjaan melalui usaha orang lainnya. Manejer membuat keputusan mengenai bagaimana orang-orang lainnya, biasanya bawahan mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Sebagian manejer membawahi para pekerja yang beroperasi dan sebagian lainnya membawahi manejer-manejer lainnya.
Stuktur Organisasi

Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variable kunci :

1. Kompleksitas
2. Formalisasi
3. Sentralisasi
Pedoman Organisasi

Adalah serangkaian pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan dan memberi arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Pedoman organisasi tersiri atas : pernyataan-pernyataan seperti cita-cita, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur dan aturan.
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variable kunci :




TEORI ORGANISASI


1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
c. Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
0

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode


BAB I
PENDAHULUAN
Dalam membangun suatu kerja sama dalam suatu tim atau kelompok dengan orang lain perlu dibangunnya suatu organisasi, organisasi dibentuk untuk mencapai atau mewujudkan suatu tujuan bersama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak tidak hanya itu diharapkan juga dapat berguna bagi pembangunan dan perubahan bangsa menjadi lebih baik.
Organisasi ini harus dibentuk dan diatur secara baik, benar, dan penuh tanggung jawab karena didalam suatu organisasi dibutuhkan kerja sama dan kekompakkan yang sebelumnya sudah direncanakan (planning) secara matang oleh manajer atau oleh seorang pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan dari unit yang yang dipimpinnya dapat tercapai dengan menggunakan bantuan dan kerja sama orang lain. Selain itu diperlukan juga tata kerja saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, ketiganya memiliki kesamaan yaitu sama-sama ingin mencapai suatu tujuan.
BAB II
PEMBAHASAN
ARTI PENTINGNYA ORGANISASI DAN METODE
1.      PENGERTIAN ORGANISASI DAN METODE
Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai :
Wadah  : sekelompok manusia untuk saling bekerja sama
Proses   : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien
Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
           
Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
a.       Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya.
b.      Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen
c.       Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
d.      Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan
Dari uraian tersebut terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bukan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Jadi sifat dan maksud organisasi metode adalah pelayaran terhadap manajer dan administrasi yang berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang dipergunakan dalam rangka pencapaian efisiensi yang maksimal pada organisasi.
2.      MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seseorang pimpinan (manajer) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
Kegiatan manajemen :
a.       Perencanaan (planning)
-          Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya
-          Merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik
-          Sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan
b.      Pengorganisasian (organizing)
-          Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat
-          Dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat
-          Harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara objektif
c.       Pendorong (motivating)
-          Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai
-          Mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidik dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan, pemberian tunjangan, penyediaan fasilitas yang lengkap dan sebagainya
d.      Pengendalian (controlling)
-          Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan
-          Sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan
-          Dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tidak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya
Keempat kegiatan tersebut tidak akan terlaksana tanpa adanya sumber-sumber ataupun sarana yang harus didayagunakan secara tepat. Menurut istilah George R Terry sumber-sumber yang dimaksud disebut 6 M (The six M’s in management) yaitu :
a.       Manpower (manusia atau tenaga kerja)
b.      Money (uang atau dana)
c.       Materials (bahan-bahan atau material)
d.      Machines and equipment (mesin dan peralatan)
e.       Methods (tata kerja)
f.       Market (pasar)
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka akan perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerja sama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan.
3.      PROSES ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi serta wewenang dan tanggung jawabnya di samping itu struktur organisasi juga mencerminkan mekanisme-mekanisme formal pada pengelolaan organisasi.
Contoh organisasi dilingkungan misalnya karang taruna, osis, mejelis ta’alim, pmr, paskibra, pramuka, dan sebagainya.
Struktur organisasi (formal) mempunyai dua muka yaitu :
a.       Model struktur, dalam hal ini kita dapat mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi
b.      Dimensi-dimensi dasar struktur, yang akan menentukan kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan yang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan.
Adapun mengenai proses-proses yang terjadi dalam organisasi (formal) antara lain :
a.      Proses mempengaruhi  (wewenang dan kekuasaan)
Menurut Scott dan Mitchell pengaruh merupakan suatu transaksi sosial di mana seorang atau kelompok orang digerakan oleh seseorang atau kelompok orang yang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Dalam hal ini suatu pengaruh sangat berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang. Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempunyai pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah satu tipe dari kekuasaan.
b.      Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternatif yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Pengambilan keputusan sebagai bagian kunci kegiatan manajer, merupakan proses melalui serangkaian kegiatan dipilih.
       Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
4.      DINAMIKA ORGANISASI
Manusia melakukan kegiatan dan bereaksi terhadap kegiatan orang lain dalam organisasi baik dari pimpinan atau sesama anggota, menimbulkan bermacam-macam dinamika perilaku dalam organisasi. Didalam dinamika organisasi ini terdapat beberapa hal penting antara lain : organisasi informal, dinamika konflik, teori motivasi, kepemimpinan dalam berorganisasi, analisis kepegawaian dan anggaran organisasi.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam membangun suatu organisasi, manajemen yang baik sangat diperlukan agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya. Selain manajemen, metode dan tata kerja juga harus difikirkan dan dipertimbangkan agar semuanya dapat berjalan dengan selaras dan seimbang. Seorang manajer juga harus pandai dalam membaca situasi yang akan terjadi, sehingga manajer dapat mengambil keputusan yang terbaik agar organisasi dan manajemen yang telah dibangunnya dapat bertahan.
Dengan demikian jelas sudah manajemen, organisasi dan tata kerja selain memiliki hubungan timbal balik ketiganya juga diarahkan kepada pencapaian suatu tujuan. Maka dari itu ketiganya tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Selain itu struktur organisasi juga diperlukan untuk menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi serta wewenang dan tanggung jawabnya di samping itu struktur organisasi juga mencerminkan mekanisme-mekanisme formal pada pengolahan organisasi.